Sabtu, 20 April 2013

Pantai ^_^

Bagiku pantai bukan sekedar tempat rekreasi untuk refreshing. Banyak yang bisa dipelajari di sini. Di pantai kita bisa merasakan betapa kecilnya kita dibandingkan dengan kekuasaan Allah. Betapa kecil dan tidak ada apa-apanya diri ini di hadapan Allah. Apa yang hendak disombongkan, tak ada yang pantas. Hanya mampu bersyukur atas nikmat hidup dan kehidupan yang dikaruniakan-Nya.
SUBHANALLAH
ALHAMDULILLAH
LAAILAHAILLALLAH
ALLAHUAKBAR
Sering ketika hati gundah, aku mendatangi pantai. Ketika dzikir yang aku lakukan masih belum bisa mendatangkan ketenangan jiwa, aku sengaja ingin mendengar dzikir yang dilakukan oleh para penghuni laut. Lihatlah ombak yang menggelegar sangat kuat menerpa pantai, itulah bentuk dzikir mereka terhadap Sang Maha Pencipta.
Laut berlaku bijak. Ia tidak protes terhadap apapun yang diberikan kepadanya. Ia menerima apapun yang dikirimkan oleh sungai. Walaupun berupa sampah bahkan terkadang bangkai. Semua diterima dengan ikhlas, ditelannya di dalam misteri kedalaman samudera. Tidak pernah dendam. Lalu kenapa hati kita tidak bisa seperti laut. Menjadi hati yang selalu berdizkir kepada Rabb. Selalu mentasbihkan Asma Sang Maha Pencipta?
Mari belajar dari laut. Bersyukur dalam setiap keadaan. Kita belajar agar hati bisa selapang samudera. Marah, emosi tidak stabil dihadapi dengan istighfar. Gundah dihadapi dengan dzikir dan do’a. Berlapang dada atas setiap ketentuan-Nya. Menjadi hati yang bebas merdeka tanpa mudah patah.

***

Aku ingin mencintai-Mu

Tuhan betapa aku malu atas semua yang Kau beri padahal diriku terlalu sering membuat-MU kecewa
Entah mungkin karna ku terlena sementara Engkau beri aku kesempatan berulang kali agar aku kembali
dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghambakan-MU
betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-MU

aku ingin mencintai-MU setulusnya, sebenar-benar aku cinta
dalam do’a dalam ucapan dalam setiap langkahku
aku ingin mendekati-MU selamanya
sehina apapun diriku, kuberharap untuk bertemu dengan-MU ya Rabbi